Kamis, 19 Februari 2009

Jatuh cinta






Anakku bertanya,"Ibu, gimana rasanya jatuh cinta? Apa tanda-tanda kalo aku sedang jatuh cinta?"
Bunda menjawab," Kalo kamu merasa waktu begitu lama berjalan, sementara kamu sudah rindu ingin ketemu dia. Kalo kamu ingin selalu terlihat cantik dan "sempurna" dalam pandangan dia. Kalo kamu ingin selalu dekat dia padahal dia ada di tempat yang sama. Kalo kamu selalu ingin dia ada di dekatmu, walaupun kamu dan dia saling diam-diaman atau malah berantem melulu.Klo kamu selalu ingin denger suaranya padahal dia sedang ngomong sama kamu. Kalo kamu selalu ingin ngomong apa pun sama dia, walaupun yang kamu omongin terkadang ngga penting banget. Kalo kamu selalu ingat dia pada saat kamu lakukan apa pun. Kalo kamu........"
"Stop, stop, Bu! Udah Bu, jangan diterusin deh. Keknya aku ngerti sekarang berarti aku sekarang lagi jatuh cinta, Bu!"
Terang aja aku kaget denger anakku ngomong seperti itu. Gadis kecilku sudah jatuh cinta? Dia kan baru 8 tahun? Masya Allah, untuk sesaat aku terdiam tanpa kata untuk menetralisir keterkejutanku agar ia tak menyadari kalo omongannya itu bikin aku 'schock'.
Setelah aku bisa menguasai emosiku lagi, kucoba menanggapi omongannya itu dengan nada diriang-riangkan, "Oh, ya? Apa betul anak gadis Ibu ini sekarang sedang jatuh cinta?"
" Siapa orangnya yang beruntung telah kaujatuhi cinta itu, nak?" Tanyaku lagi sambil merangkulnya dan mendudukkannya di pangkuanku. Kupeluk dia untuk sekadar menyembunyikan rasa deg-degan jantungku yang berdegup lebih kencang dari biasanya.
Gadis kecilku balas memelukku dan berbisik di telingaku, " Iya , Ibu! Klo smua yang Ibu katakan itu adalah tanda-tanda orang yang lagi jatuh cinta, aku sekarang lagi merasakan smua itu. Jadi, aku sedang jatuh cinta ya, Bu. Dan aku jatuh cinta sama........Ibu!" Dan pelukannya itu makin erat , hingga kurasa sesak dadaku. Bukan karena pelukannya ternyata dadaku menjadi sesak, tapi karena rasa haru dan bahagia yang tak bisa tertampung dalam ruang dadaku, yang akhirnya 'meledak' dalam deraian air mata.

Tidak ada komentar: